KRONOLOGI BERDIRINYA MEBI

PROSES KELAHIRAN MEBI

  1. Keprihatinan melihat perkembangan energi listrik berbasis energi biomassa di Indonesia yang belum berkembang sesuai harapan. Hal ini bisa dilihat dari realisasinya masih di bawah 10% dari bauran energi khususnya dari kontribusi energi biomassa.
  2. Perkembangannya sangat lambat karena masih kalah dengan energi listrik berbasis batubara.
  3. Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengembangan biomasa untuk energi antara lain harga produk energi dari biomasa seperti biopelet (untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor) maupun pemanfaatan langsung sebagai sumber energi listrik masih cukup mahal dibandingkan dengan batubara.
  4. Demikian pula dukungan fiskal dan non fiskal dalam pengembangan biomasa untuk energi juga belum optimal. Sementara pengembangan biomasa berpotensi menjadi lapangan pekerjaan baru buat masyarakat khususnya di daerah.
  5. Penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat daerah di sektor energi menjadi salah satu terobosan ekonomi yang sangat menjanjikan.
  6. Pemanfaatan biomasa sebagai sumber energi juga turut mendukung dalam pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia sebesar 29% pada tahun 2030 tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Berdasarkan pemikiran tersebut diatas, The Institute for Natural Resources, Energy and Environmental Managemen (IREEM) berinistiatif untuk mengadakan Online Focus Group Discussion (FGD) tentang Percepatan Pemanfaatan Biomasa untuk Energi dan Pemberdayaan ekonomi Daerah. Dengan menggunakan fasilitas aplikasi Zoom pribadi, kami coba melaksanakan Webinar tanggal 30 April 2020. Kami mengundang 4 narasumber yang mewakili Pemerintah sebagai regulator dari Ditjen EBTKE, KESDM; Ditjen PHPL KLHK, Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia yang mewakili pengusaha dan pengembang , serta Peneliti dari Fakultas Teknologi Pertanian IPB dari aspek teknologinya dalam Webinar tersebut. Di luar dugaan ternyata respon peserta yang hadir sangat antusias terhadap topik ini, terlihat dari jumlah peserta FGD melebihi dari kapasitas 100 peserta yg bergabung dalam waktu yang relative singkat. Pada sesi terakhir FGD peserta dengan antusias menginginkan agar dibentuk Komunitas Biomassa yang bisa mengawal menuju Indonesia maju dalam percepatan pemanfaatan biomassa untuk ketahanan energi dan pemberdayaan ekonomi nasional. Berdasarkan antusiasme para peserta FGD tersebut, maka selanjutnya diadakan pertemuan-pertemuan diantaranya:

A. Pertemuan kelompok kecil pertama pada tanggal 16 Mei 2020, saya mengundang beberapa orang yang mewakili unsur Pemerintah dari Ditjen EBTKE-ESDM, PHPL KLHK, Produsen dan Konsumen Biomassa, dengan agenda utama brainstorming terkait perlu tidaknya MEBI dibentuk sebagai wadah yang dapat menampung kepentingan semua stakeholder. Ada 12 orang dalam kelompok kecil ini, yaitu Bpk. Bambang Widyantoro dari APHI, Bpk. Djoko Winarno dari Pengusaha , Ibu Elis Heviati dan Bpk. Trois Dilisusendi dari Ditjen EBTKE, Bpk. Fauzi Imron dari Kadin, Bpk. Ichsan Maulana dari Produsen, Bpk. Saleh Abdurahman dari ESDM, Bpk. Sonny Dias dari Pengembang/Peneliti, Bpk. Didik Madiantara dari Konsumen PJB-PLN, Bpk. Widi Pancono dari KOPETINDO, Bpk. Leonardus, dan saya sendiri Arief Yunan dari IREEM sebagai Host dan moderator pertemuan ini dan pertemuan-pertemuan selanjutnya. Setiap peserta diperbolehkan untuk menyampaikan paparan singkat. Beberapa pertimbangan termasuk sudah adanya beberapa organisasi yang juga memiliki tujuan yang sama dalam peningkatan pemanfaatan energi terbarukan, namun demikian rapat ini menyimpulkan 100% peserta setuju dan mendukung dibentuknya MEBI. Pembahasan selanjutnya tentang detail organisasi akan dibahas pada pertemuan berikutnya. meliputi struktur, AD/ART sebagai dasar organisasi, dan lain-lain. Usulan konsep organsisasi dapat dituangkan via group WA.

B. Pertemuan kedua pada tanggal 06 Juni 2020 Kelompok kecil ini mendiskusikan dan melakukan pengamatan lingkungan dengan menggunakan SWOT melihat:
1. Kondisi eksternal seperti kebutuhan energi yg meningkat, energi fosil yg menurun, energi terbarukan yg meningkat;
2. Kondisi Internal seperti energi fossil dalam negri semakin habis, potensi besar biomassa utk energi, peraturan kebijakan pemerintah, koordinasi produsen-konsumen, potensi peningkatan ekonomi daerah.
3. Kondisi Individu/professional seperti organisasi fungsi koord belum ada, tanggung jawab ethis dan social, produktivitas, penyaluran buah pikiran, upaya terintegrasi & fokus biomassa
4. Kondisi lainnya seperti belum adanya organisasi yg fokus kepada biomassa, kelemahan dlm koordinasi resources karena ego sectoral, dan peluang indonesia yang sangat besar untuk leading dalam pemanfaatan biomassa untuk energi.

Hasil pengamatan lingkungan ini menjadi dasar pemikiran dan narasi pembentukan visi, misi, nilai-nilai dan strategi organisasi. Forum sepakat membuat organisasi MEBI yg diharapkan mampu menjadi wadah yang membentuk sinergi positif antar stakeholder dalam mengembangkan energi biomassa di Indonesia. Oleh karena itu organisasi ini perlu memiliki visi/misi, AD/ART, dan struktur yang jelas.

C. Pada pertemuan yang ketiga Tim kecil ini tanggal 12 Juni 2020, didiskusikan visi, misi, dan nilai-nilai, kriteria Ketua Umum dari organisasi dan merekomendasikan serta membentuk Tim Formatur yg terdiri dari 8 orang yg mewakili pemerintah, pengembang, produsen, konsumen, dan Perguruan Tinggi untuk menindak lanjuti kesepakatan ini dan melengkapi semua perlengkapan organisasi yang dibutuhkan sampai terlaksananya Deklarasi dan Munas I. Bpk. Djoko Winarno sebagai Ketua Tim Formatur, Bpk. Bambang Widyantoro sebagai Wakil Ketua, Bpk. Arief Yunan sebagai Sekretaris, dan sebagai anggota adalah Bpk. Saleh Abdurahman, Bpk. Pudji Untoro, Bpk. Ichsan Maulana, Bpk. Armansyah Tambunan, Bpk. Untung Murdyatmo.

D. Selanjutnya Tim Formatur mengadakan rapat-rapat maraton setiap minggu dari tanggal 12 Juni, 14 Juni, 17 Juni , dan seterusnya sampai 19 kali rapat yang pada intinya melengkapi semua persyaratan organisasi dan pelaksanaan Deklarasi dan Munas I MEBI, sambil melakukan penjaringan calon Ketua Umum Dewan Pengurus berdasarkan kriteria yang sudah dibuat oleh Tim Kecil Sebelumnya.

E. Lebih 3 bulan Tim Formatur bekerja dan akhirnya pada hari ini terlaksana Deklarasi dan Munas I MEBI dengan visi menjadi Organisasi Profesional Terdepan dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Biomassa untuk Mendukung Ketahanan Energi dan Ekonomi Nasional Secara Berkelanjutan; dan Misinya yang jelas antara lain yaitu:

  • Mendorong optimalisasi peningkatan nilai tambah dalam penggunaan energi dan pemanfaatan produk biomassa yang ramah lingkungan, serta peningkatan aksesibilitas energi biomassa dengan harga terjangkau kepada seluruh masyarakat.
  • Menjembatani para pemangku kepentingan dan sebagai media konsultatif dalam pengembangan biomassa untuk energi terbarukan.
  • Menyinergikan program-program pengembangan energi biomassa nasional dengan lembaga keuangan dunia dalam pendanaan proyek-proyek dan investasi energi biomassa.

F. Brosur yang sudah kami buat ini menjelaskan siapa kami, apa yang kami lakukan, apa yang kami percayai, dan apa yang kami rencanakan untuk dilakukan. Semoga ini bisa memberikan pemahaman yang sama, tidak hanya bagi kami sesame anggota MEBI, tetapi juga semua pemangku kepentingan yang berinteraksi dengan kami.

Demikian sekilas proses kelahiran organisasi MEBI ini, semoga Allah Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi, memberkahi, melancarkan dan memudahkan semua urusan organisasi dalam menggapai visi-misi-strategi-dan rencana aksi yang dicita-citakan.
Kerjasama, dukungan dan doa dari Bapak/Ibu/Sdr/Sdri sangat kami harapkan agar organisasi MEBI ini bisa sukses.

Jakarta, September 2020

Dr. Ir. Arief Yunan, M.Si

MEBI
Author: MEBI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *