Gathering Awal Tahun MEBI, Peluang Besar Supplai Biomassa dan Pembangkit Listrik Berbasis Biomassa di Indonesia Menuju NZE 2060

Jakarta, 2 Februari 2023 – MEBI – Dalam scenario NZE Indonesia yang akan dicapai pada tahun 2060, diskenariokan kontribusi PLT Bioenergi (Biomass Power Plant, Biogas Power Plant, Biodiesel Power Plant and Waste Power Plant) sebesar 60 GW

Sekarang ini terdapat sekitar 600 MW rencana proyek PLTBio dilebih 100 lokasi dalam RUPTL 2021-2030, peluangnya jauh diatas angka 600 MW, karena berdasar Kebijakan Energi Nasional, pengembangan PLT Bio bisa sampai 5,5 GW, sementara kapasitas terpasang sekarang baru 1,92 GW.

Peluang lain yang terbuka adalah Suplai Biomassa untuk Cofiring PLTU sebesar 10,2 jt Ton/tahun mulai tahun 2025 (sekarang baru Sekitar 500 ribu Ton). Peluang suplai biomassa untuk cofiring ini juga jauh lebih besar dari 10 juta ton karena sejumlah PLTU Swasta/IO/Wilus sudah melaksanakan cofiring biomassa. Beberapa industri non energi seperti industry keramik, semen, tekstil dll juga mulai menggunakan energi biomassa menggantikan energi fosil karena aturan, sanksi dan kesadaran.

PLTBm juga menjadi opsi pada Program Konversi PLTD ke PLT EBT yang sudah dimulai.

Peluang-peluang diatas sesungguhnya lebih besar dan lebih awal dari angka dan jadwal yang disebut diatas, namun kondisi over suplai pasokan listrik sejak beberapa tahun terakhir dan masih akan berlangsung beberapa tahun kedepan menunda pengadaan / lelang pembangkit listrik baru, sebaliknya mendorong program konversi/substitusi seperi cofiring biomasa.

Data ESDM-EBTKE 2021 menunjukkan bahwa Kapasitas pembangkit Pembangkit Listrik Bioenergi Indonesia sekarang ini (akhir 2021) sebesar 1,92 GW, hanya sekitar 80 MW dalam bentuk IPP yang terdiri dari 7 IPP PLTBm dengan total kapasitas 35 MW dari total 104 PLTBm dan 8 IPP PLTBg dengan total kapasitas 15 MW dari total 58 unit PLTBg. Disamping itu terdapat 1 IPP Biodiesel Power Plant 5 MW. Indonesia juga mempunyai beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Sampah dengan total kapasitas 28 MW.

Kecilnya porsi IPP PLTBm dan PLTBg yaitu sekitar 4%, merefleksikan adanya kendala suplai biomasa jangka Panjang dan harga pembelian listrik IPP Pembangkit Bio oleh PLN. Sebagian besar Pembangkit PLT Bioenergi beroperasi dengan model Izin Operasi (IO) sebesar 82% untuk kepentingan sendiri dan offgrid. Sekitar 8% beroperasi dan kontrak Excess Power dengan memanfaatkan kelebihan produksi/kapasitas dari IO (Izin Operasi) untuk pemakaian sendiri.

 

Bagaimana dengan Sumber Biomasa?

Dataterbaru pemerintah menyebut bahwa potensi biomassa Indonesia setara 57 GW berasal dari Limbah pertanian, perkebunan, kehutanan dan limbah peternakan. Pengembangan dan pengelolaan sumber bioenergi lebih banyak ditentukan oleh manusia, tidak tergantung seluruhnya kepada alam seperti EBT lainnya. Potensi sumber biomass ini dapat dikembangkan di seluruh wilayah tanah air dari Hutan tanaman Energi (dedicated croop), Area Perhutanan Sosial (Hutan desa, Hutan adat / Hutan Rakyat, Hutan Tanaman Rakyat HTR, Hutan Kemasyarakatan HKm

Disamping itu Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah yang bisa dijadikan RDF dan SRF.

“Dalam akhir paparannya Ketua Masyarakat Energi Biomasa Indonesia (MEBI) Dr Milton Pakpahan menghimbau agar semua anggota MEBI dan komunitas/pelaku bisnis bioenergi menangkap, memanfaatkan, minimal mempromosikan peluang-peluang ini sekaligus berkontribusi dalam program Transisi Energi menuju NZE Indonesia tahun 2060. Secara parallel bersama dengan pemerintah dan stakeholder lain mari kit acari solusi untuk mengatasi kendala-kendala bisnis yang dihadapi oleh energi biomasa sekarang ini.

MEBI yang mewadahi semua stakeholder biomasa dan bioenergy tidak melulu hanya berkiprah pada industry dan bisnisnya, namun diyakini dengan industri yang sehat dan tumbuh, aspek-aspek lain juga akan berkembang, kita selesaikan industry hilirnya, energi finalnya, maka sisi hulu “plantation” dan kegiatan-kegiatan penyediaan suplai biomasa jangka panjang akan berkembang dengan sendirinya”.

Ketua MEBI juga mengulang peluang dan ruang energi biomasa yang lebih luas seperti; Sustainable Aviation Fuel (SAF), chemical, bio methanol dll yang marketnya beragam yang sebelumnya dipaparkan oleh Axens dan peluang khusus Listrik untuk IKN Ibu Kota Nusantara yang berbasis EBT lokal dimana salah satu potensi EBT propinsi Kaltim adalah Bioenergi dengan potensi lebih dari 1 GW.

Gathering awal tahun MEBI dilaksanakan secara daring pada tanggal 1 Februari, catatan dan saran disampaikan peserta gathering akan menjadi masukan pada Raker Pengurus MEBI periode 2021-2024 yang akan dilaksanakan secara langsung pada medio Maret 2023.

 

MEBI
Author: MEBI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *